IKSADI_ Ikatan Santri dan Alumni Ahlussunnah Waljamaah Sapudi (IKSADI) kembali mengadakan kegiatan pengajian umum dalam rangka haul masyayikh Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu 13 April 2024 M/05 Syawal 1445 H yang bertempat di Masjid Nurul Faidh Desa Tanah Merah Kecamatan Nonggunong Sapudi.
Hadir ditengah-tengah
ratusan masyarakat Sapudi segenap keluarga besar Pondok Pesantren Ahlussunnah
Waljamaah Ambunten Sumenep yaitu KH. Muh Unais Ali Hisyam, Nyai Hj. Shofiyah
Zubaidi dan Ning Khodijatal Fayha.
Pada pukul
19.30 WIB acara dimulai yang di buka oleh Majlis Sholawat Al-Bayjuri
(Tamba agung) dan dilanjutkan oleh saudara Ainur Rovik dan Awwibi Fatir sebagai
Master Of Ceremony, kemudian K.Tajud sebagai pembuka
acara, Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an Saudara Syaiful Bahri, dilanjutkan
Haul Masyayikh PP ASWAJ yaitu pembacaan tahlil bersama yang dipimpin
langsung oleh Habib Alwi (Sapudi), acara yang selanjutnya sambutan oleh ketua
panitia saudara Ahmad Mujtabah, Sholawat Nabi oleh Majlis Sholawat
Al-Bayjuri.
Tak terlepas
dari agenda acara tersebut Orda IKSADI juga mengadakan santunan kepada anak yatim,
dan tak lupa kepala desa juga masyarakat yang hadir yang berkenan ikut serta berperan
untuk memberikan santunan tsb. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian
hadiyah lomba yang diselenggarakan oleh Orda IKSADI yaitu antara lain lomba
tartilul qur’an (umum), lomba surah-surah pendek (khusus lokal) serta pemberian
cendera mata kepada kepala desa dan pemberian tanda terima kasih kepada ketua
panitia lokal, ketua takmir masjid, dan ketua JALSAH Sapudi.
Memasuki
inti acara yaitu Mau’idzoh Hasanah yang disampaikan langsung oleh Pengasuh
Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep yaitu KH. Muh Unais Ali
Hisyam, berikut ini penulis mencatat beberapa penjelasan yang beliau dawuhkan antara
lain :
من علا مات الاعتماد على العمل نقصان الرجاء عند وجود الزلل
“Sebagian dari tanda bersandar
kepada amal ialah kurangnya harapan ketika adanya kesalahan”
قال سيد الحسن رضي الله عنه : الحسد ياءكل الحسنات كما تاءكل النار الحطب.
او كما قال
“Hasad (Iri dengki) memakan
amal-amal baik seperti melahapnya api terhadap kayu rotan”
معصية تورث ذلا واستصغارا خير من طاعة تورث عزا واستكبارا. او كما قال
“Maksiat yang menjadikan diri
paling hina dan tidak punya apa-apa lebih baik dari pada ketaatan yang
menjadikan diri merasa paling baik dan sombong”
العجب النظر الى غيره بنظرة الاءستحقار. اوو كما قال
“Ujub ialah memandang orang
lain dengan pandangan hina”
اهل اليل في ليلهم الذ لذة من اهل اللعب في لعبهم
“Seseorang yang telah
mengahlikan bangun malam, lebih sedap dari pada ahli senda gurau dalam
gurauannya”
رغم انف رجل دخل عليه رمضان ثم يخرج فلم يغفرعنه. اوكما قال
“Rugi seseorang yang mendapati
ramadhan kemudian keluar dari bulan ramadhan dia tidak mendapatkan ampunan
Allah Swt”
Beliau juga menceritakan tentang kisah tukang roti dan Imam Ahmad bin Hanbal yang bisa ditarik kesimpulannya bahwa “Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah Swt sudah ikut serta di dalamnya”.
0 Komentar:
Posting Komentar