Ipsas_ Kegiatan Halal Bihalal sudah menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan
setelah hari raya idhul fitri tepatnya pada bulan Syawal, tak hanya Orda Ipsas,
begitu juga organisasi daerah di Pondok
Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep ini mengadakan kegiatan halal
bihalal guna mempererat tali silaturrahmi dengan saling memaafkan.
Sedangkan Orda Ipsas ini sudah menjalani tahun ketiga
yang sebelumnya kegiatan halal bihalal ini diadakan di Desa Batukerbuy
Kecamatan Pasean. Kegiatan yang dilangsungkan pada hari Jum’at tanggal 19 April
2024 M/10 Syawal 1445 H yang bertempat di Lapangan sepak bola Desa Padangdangan
Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep.
Sejumlah kurang lebih seribu tamu undangan yang hadir
pada acara halal bihalal kali ini diantaranya para alumni, anggota beserta
masyarakat setempat yang menghadiri acara tersebut yang dihadiri langsung oleh
para Masyayikh Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep.
Serangkaian agenda dimulai pada pukul 12.00 yang
dibuka oleh Sholawat Al-banjari Al-Fatih PP. Aswaj kemudian Master Of
Ceremony yang dibawakan oleh saudari Jisiye, acara dibuka oleh KH.
Muh Nouval Ali Hisyam, selanjutnya pembacaan sholawat nabi yang dipimpin
langsung oleh KH. Abdul Adzim Ali Hisyam beserta Jam’iyah Hadrah PP.
Aswaj, sedangkan acara yang ke tiga sambutan yang disampaikan oleh ketua
panitia acara yaitu Ustad Ahmad Qurthubi.
KH. Muh Unais Ali Hisyam selaku penceramah pada acara halal bihalal kali ini,
berikut ini penulis merangkum beberapa penjelasan yang beliau dawuhkan antara
lain :
·
Sesudah bulan ramadhan harus lebih baik dari sebelum
bulan ramadhan
رغم انف رجل دخل عليه رمضان ثم يخرج فلم يغفرعنه. اوكما قال
“Rugi seseorang yang mendapati ramadhan
kemudian keluar dari bulan ramadhan dia tidak mendapatkan ampunan Allah Swt”
·
Termasuk tanda seseorang yang diterima amalnya
diketahui setelah melakukan amalnya seperti melakukan Haji maqbul
·
Allah Swt tidak akan memberikan kesempurnaan kepada
seseorang dengan tanpa kekurangan
·
Beliau juga menjelaskan mengenai kemulyaan mencari
ilmu
العلم عز علم عز النبوة
“Kemulyaan ilmu dibawah kemulyaan menjadi nabi”
· KH. Abdurrahman
Wahid bin KH. Muhammad Hasyim Asy’ari berkata :
“Aku tidak pernah
meninggalkan belajar dari sehari semalam selama kurang dari 2 jam”
Beliau juga menceritakan kisah tentang penggali
kuburan di daerah Syiriah-Damaskus yang menemukan keanehan ketika mengkuburkan
jenazah seorang pemuda yang meninggal, ketika ia hendak meletakkan jenazahnya
kuburan tersebut berubah menjadi luas, wangi serta indah, iapun merasa heran
dan mulai bergumam dalam hati “Entah
amal apa yang telah ia kerjakan semasa hidupnya”, kejadian tersebut berulang
dua kali sedang orang yang mengantarkannyapun juga sama yaitu satu orang wanita
yang ternyata ibunya dan 4 orang pemikul jenazah, karena ia sangat heran iapun
menanyakan hal tersebut kepada ibunya, lantas si ibupun menjawab “Dua orang
pemuda yang meninggal itu adalah anakku, yang pertama adalah adiknya dia adalah
seorang pelajar (Penuntut ilmu), sedangkan pemuda yang kedua adalah kakaknya
dia yang mencarikan biaya untuk adiknya”. Dapat kita tarik kesimpulan dari
kisah tersebut bahwa pencari ilmu maupun seseorang yang mencarikan biaya untuk
pelajar sangat mulya kedudukannya dihadapan Allah Swt.
·
Seseorang yang memiliki ilmu namun, ia tidak takut
kepada Allah Swt maka sama halnya ia tidak memiliki ilmu (Jahil)
·
Seseorang tidak akan berhenti berbuat kemaksiatan jika
didalam hatinya tidak tertancap kalimat tauhid
·
Tips (cara) agar fikiran terhindar dari hal
kemaksiatan dari Syaikh Al-Mutawali Asy-Sya’rawi : Sebelum minum air membaca
Basmalah dan sesudah minum membaca Hamdalah diulang sebanyak 3x maka, selama
didalam perutnya masih ada air tersebut maka fikirannya akan terhindar dari
kemaksiatan.
·
Berbahagialah jika melihat seseorang memperoleh nikmat
maka, kenikmatan tersebut juga akan menghampirimu. Begitu juga sebaliknya jika
merasa hasud/iri melihat seseorang memperoleh kenikmatan maka, nikmat tersebut
akan menghindar darimu.
·
Akibat sifat hasud yaitu :
1.
Sifat hasud mendapatkan dosa dan akan memakan amal
kebaikan
قال سيد الحسن رضي الله عنه : الحسد ياءكل الحسنات كما تاءكل النار الحطب.
او كما قال
“Hasad (Iri dengki) memakan amal-amal baik seperti
melahapnya api terhadap kayu rotan”
2.
Sakit hati terus menerus
3. Menentang kepastian Allah Swt
Agenda
yang terakhir yaitu penutup dan do’a yang disampaikan langsung oleh KH. Muh
Uways Ali Hisyam.
Serentetan
acara kegiatan halal bihalal kali ini telah sukses diadakan semoga kegiatan ini
terus terlaksana dengan baik setiap tahunnya.
0 Komentar:
Posting Komentar