25 April 2024

Halal Bihalal Orda IPSAS (Ikatan Pelajar Santri Ahlussunnah Waljamaah)

 



Ipsas­_ Kegiatan Halal Bihalal sudah menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan setelah hari raya idhul fitri tepatnya pada bulan Syawal, tak hanya Orda Ipsas, begitu juga  organisasi daerah di Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep ini mengadakan kegiatan halal bihalal guna mempererat tali silaturrahmi dengan saling memaafkan.

Sedangkan Orda Ipsas ini sudah menjalani tahun ketiga yang sebelumnya kegiatan halal bihalal ini diadakan di Desa Batukerbuy Kecamatan Pasean. Kegiatan yang dilangsungkan pada hari Jum’at tanggal 19 April 2024 M/10 Syawal 1445 H yang bertempat di Lapangan sepak bola Desa Padangdangan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep.

Sejumlah kurang lebih seribu tamu undangan yang hadir pada acara halal bihalal kali ini diantaranya para alumni, anggota beserta masyarakat setempat yang menghadiri acara tersebut yang dihadiri langsung oleh para Masyayikh Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep.

Serangkaian agenda dimulai pada pukul 12.00 yang dibuka oleh Sholawat Al-banjari Al-Fatih PP. Aswaj kemudian Master Of Ceremony yang dibawakan oleh saudari Jisiye, acara dibuka oleh KH. Muh Nouval Ali Hisyam, selanjutnya pembacaan sholawat nabi yang dipimpin langsung oleh KH. Abdul Adzim Ali Hisyam beserta Jam’iyah Hadrah PP. Aswaj, sedangkan acara yang ke tiga sambutan yang disampaikan oleh ketua panitia acara yaitu Ustad Ahmad Qurthubi.

KH. Muh Unais Ali Hisyam selaku penceramah pada acara halal bihalal kali ini, berikut ini penulis merangkum beberapa penjelasan yang beliau dawuhkan antara lain :

·      Sesudah bulan ramadhan harus lebih baik dari sebelum bulan ramadhan

 

رغم انف رجل دخل عليه رمضان ثم يخرج فلم يغفرعنه. اوكما قال

“Rugi seseorang yang mendapati ramadhan kemudian keluar dari bulan ramadhan dia tidak mendapatkan ampunan Allah Swt”

·      Termasuk tanda seseorang yang diterima amalnya diketahui setelah melakukan amalnya seperti melakukan Haji maqbul

·      Allah Swt tidak akan memberikan kesempurnaan kepada seseorang dengan tanpa kekurangan

·      Beliau juga menjelaskan mengenai kemulyaan mencari ilmu

العلم عز علم عز النبوة

Kemulyaan ilmu dibawah kemulyaan menjadi nabi”

·      KH. Abdurrahman Wahid bin KH. Muhammad Hasyim Asy’ari berkata :

“Aku tidak pernah meninggalkan belajar dari sehari semalam selama kurang dari 2 jam”

Beliau juga menceritakan kisah tentang penggali kuburan di daerah Syiriah-Damaskus yang menemukan keanehan ketika mengkuburkan jenazah seorang pemuda yang meninggal, ketika ia hendak meletakkan jenazahnya kuburan tersebut berubah menjadi luas, wangi serta indah, iapun merasa heran dan mulai bergumam dalam hati  “Entah amal apa yang telah ia kerjakan semasa hidupnya”, kejadian tersebut berulang dua kali sedang orang yang mengantarkannyapun juga sama yaitu satu orang wanita yang ternyata ibunya dan 4 orang pemikul jenazah, karena ia sangat heran iapun menanyakan hal tersebut kepada ibunya, lantas si ibupun menjawab “Dua orang pemuda yang meninggal itu adalah anakku, yang pertama adalah adiknya dia adalah seorang pelajar (Penuntut ilmu), sedangkan pemuda yang kedua adalah kakaknya dia yang mencarikan biaya untuk adiknya”. Dapat kita tarik kesimpulan dari kisah tersebut bahwa pencari ilmu maupun seseorang yang mencarikan biaya untuk pelajar sangat mulya kedudukannya dihadapan Allah Swt.

·      Seseorang yang memiliki ilmu namun, ia tidak takut kepada Allah Swt maka sama halnya ia tidak memiliki ilmu (Jahil)

·      Seseorang tidak akan berhenti berbuat kemaksiatan jika didalam hatinya tidak tertancap kalimat tauhid

·      Tips (cara) agar fikiran terhindar dari hal kemaksiatan dari Syaikh Al-Mutawali Asy-Sya’rawi : Sebelum minum air membaca Basmalah dan sesudah minum membaca Hamdalah diulang sebanyak 3x maka, selama didalam perutnya masih ada air tersebut maka fikirannya akan terhindar dari kemaksiatan.

·      Berbahagialah jika melihat seseorang memperoleh nikmat maka, kenikmatan tersebut juga akan menghampirimu. Begitu juga sebaliknya jika merasa hasud/iri melihat seseorang memperoleh kenikmatan maka, nikmat tersebut akan menghindar darimu.

·      Akibat sifat hasud yaitu :

1.      Sifat hasud mendapatkan dosa dan akan memakan amal kebaikan

 

قال سيد الحسن رضي الله عنه : الحسد ياءكل الحسنات كما تاءكل النار الحطب. او كما قال

“Hasad (Iri dengki) memakan amal-amal baik seperti melahapnya api terhadap kayu rotan”

2.      Sakit hati terus menerus

3.      Menentang kepastian Allah Swt

Agenda yang terakhir yaitu penutup dan do’a yang disampaikan langsung oleh KH. Muh Uways Ali Hisyam.

Serentetan acara kegiatan halal bihalal kali ini telah sukses diadakan semoga kegiatan ini terus terlaksana dengan baik setiap tahunnya.

FOTO DOKUMENTASI 











Pewarta : Tim Media_AswajOfficial  

 

 

0 Komentar:

Posting Komentar