Asrama PP. Aswaj Putra

Asrama PP. Aswaj Putri

Kaligrafi 1

Kaligrafi 2

Kaligrafi 3

Kaligrafi 4

30 April 2024

Semarak Halal Bihalal Orda OPIA (Organisasi Pelajar Islam Ahlussunnah Waljamaah) di Desa Batang-batang Laok

 

Ahad (21/04/2024)_ Kegiatan Halal Bihalal yang diselenggarakan oleh Organisasi Daerah Opia (Organisasi Pelajar Islam Ahlussunnah Waljamaah) Ambunten Sumenep ini merupakan kegiatan yang sudah diagendakan setiap tahunnya.

Pada bulan Syawal kemarin tepatnya pada tanggal 13 Syawal 1445 H acara ini sukses diadakan di Desa Batang-batang Laok, Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep. Acara digelar pada pukul 19.00 yang diawali oleh Majlis Sholawat Al-Fatih PP. Aswaj, kemudian Saudara Mutawakkil Alallah sebagai Master Of Ceremony, KH. Abdul Adzim Ali Hisyam sebagai pembuka acara halal bihalal pada malam hari ini, selanjutnya Qiro’atul Qur’an oleh Ustad Syair, sholawat nabi yang dibawakan oleh Jam’iyah Hadrah Al-Fatih PP. Aswaj yang dipimpin oleh Saudara Abullaits Febrianto, sambutan merupakan agenda yang ke empat yang disampaikan oleh ketua Orda Opia Ustad Arif Ramdani, kemudian disusul oleh pemberian santunan anak yatim yang diberikan langsung oleh KH. Muh Unais Ali Hisyam beliau juga merupakan penceramah pada acara halal bihalal kali ini.

Penulis mencatat beberapa dawuh KH. Muh Unais Ali Hisyam yaitu sebagai berikut :

“Suatu ketika Sayyidah Aisyah bertanya kepada Rasulullah Saw : “Wahai Rasulullah siapa yang paling engkau cintai?” kemudian rasulullah Saw menjawab : “Engkau wahai Aisyah” lalu Sayyidah Aisyah pun berkata  : “Bukan dari kalangan wanita akan tetapi dari kalangan laki-laki wahai Rasulullah” kemudian Rasulullah menjawab : “Bapakmu Aisyah (Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq)”

“Barang siapa yang dicintai Rasulullah Saw pasti akan masuk surga”

“Kemudian pada suatu waktu Sayyidah Aisyah bertanya mengenai malam lailatul qadar : “Wahai Rasulullah do’a apa yang akan dibaca ketika berjumpa dengan malam lailatul qadar?” kemudian Rasulullah Saw menjawab :

اللّهم انّك عفو كريم تحب العفو فعفو عنّي يا كريم

“Barang siapa yang melaksanakan tarawih selama satu bulan penuh maka, ia pasti akan bertemu dengan malam lailatul qadar”

Kemudian acara ditutup dengan pembacaan do’a yang disampaikan langsung oleh KH. Moh Nauval Ali Hisyam.

 FOTO DOKUMENTASI












25 April 2024

Halal Bihalal Orda IPSAS (Ikatan Pelajar Santri Ahlussunnah Waljamaah)

 



Ipsas­_ Kegiatan Halal Bihalal sudah menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan setelah hari raya idhul fitri tepatnya pada bulan Syawal, tak hanya Orda Ipsas, begitu juga  organisasi daerah di Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep ini mengadakan kegiatan halal bihalal guna mempererat tali silaturrahmi dengan saling memaafkan.

Sedangkan Orda Ipsas ini sudah menjalani tahun ketiga yang sebelumnya kegiatan halal bihalal ini diadakan di Desa Batukerbuy Kecamatan Pasean. Kegiatan yang dilangsungkan pada hari Jum’at tanggal 19 April 2024 M/10 Syawal 1445 H yang bertempat di Lapangan sepak bola Desa Padangdangan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep.

Sejumlah kurang lebih seribu tamu undangan yang hadir pada acara halal bihalal kali ini diantaranya para alumni, anggota beserta masyarakat setempat yang menghadiri acara tersebut yang dihadiri langsung oleh para Masyayikh Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep.

Serangkaian agenda dimulai pada pukul 12.00 yang dibuka oleh Sholawat Al-banjari Al-Fatih PP. Aswaj kemudian Master Of Ceremony yang dibawakan oleh saudari Jisiye, acara dibuka oleh KH. Muh Nouval Ali Hisyam, selanjutnya pembacaan sholawat nabi yang dipimpin langsung oleh KH. Abdul Adzim Ali Hisyam beserta Jam’iyah Hadrah PP. Aswaj, sedangkan acara yang ke tiga sambutan yang disampaikan oleh ketua panitia acara yaitu Ustad Ahmad Qurthubi.

KH. Muh Unais Ali Hisyam selaku penceramah pada acara halal bihalal kali ini, berikut ini penulis merangkum beberapa penjelasan yang beliau dawuhkan antara lain :

·      Sesudah bulan ramadhan harus lebih baik dari sebelum bulan ramadhan

 

رغم انف رجل دخل عليه رمضان ثم يخرج فلم يغفرعنه. اوكما قال

“Rugi seseorang yang mendapati ramadhan kemudian keluar dari bulan ramadhan dia tidak mendapatkan ampunan Allah Swt”

·      Termasuk tanda seseorang yang diterima amalnya diketahui setelah melakukan amalnya seperti melakukan Haji maqbul

·      Allah Swt tidak akan memberikan kesempurnaan kepada seseorang dengan tanpa kekurangan

·      Beliau juga menjelaskan mengenai kemulyaan mencari ilmu

العلم عز علم عز النبوة

Kemulyaan ilmu dibawah kemulyaan menjadi nabi”

·      KH. Abdurrahman Wahid bin KH. Muhammad Hasyim Asy’ari berkata :

“Aku tidak pernah meninggalkan belajar dari sehari semalam selama kurang dari 2 jam”

Beliau juga menceritakan kisah tentang penggali kuburan di daerah Syiriah-Damaskus yang menemukan keanehan ketika mengkuburkan jenazah seorang pemuda yang meninggal, ketika ia hendak meletakkan jenazahnya kuburan tersebut berubah menjadi luas, wangi serta indah, iapun merasa heran dan mulai bergumam dalam hati  “Entah amal apa yang telah ia kerjakan semasa hidupnya”, kejadian tersebut berulang dua kali sedang orang yang mengantarkannyapun juga sama yaitu satu orang wanita yang ternyata ibunya dan 4 orang pemikul jenazah, karena ia sangat heran iapun menanyakan hal tersebut kepada ibunya, lantas si ibupun menjawab “Dua orang pemuda yang meninggal itu adalah anakku, yang pertama adalah adiknya dia adalah seorang pelajar (Penuntut ilmu), sedangkan pemuda yang kedua adalah kakaknya dia yang mencarikan biaya untuk adiknya”. Dapat kita tarik kesimpulan dari kisah tersebut bahwa pencari ilmu maupun seseorang yang mencarikan biaya untuk pelajar sangat mulya kedudukannya dihadapan Allah Swt.

·      Seseorang yang memiliki ilmu namun, ia tidak takut kepada Allah Swt maka sama halnya ia tidak memiliki ilmu (Jahil)

·      Seseorang tidak akan berhenti berbuat kemaksiatan jika didalam hatinya tidak tertancap kalimat tauhid

·      Tips (cara) agar fikiran terhindar dari hal kemaksiatan dari Syaikh Al-Mutawali Asy-Sya’rawi : Sebelum minum air membaca Basmalah dan sesudah minum membaca Hamdalah diulang sebanyak 3x maka, selama didalam perutnya masih ada air tersebut maka fikirannya akan terhindar dari kemaksiatan.

·      Berbahagialah jika melihat seseorang memperoleh nikmat maka, kenikmatan tersebut juga akan menghampirimu. Begitu juga sebaliknya jika merasa hasud/iri melihat seseorang memperoleh kenikmatan maka, nikmat tersebut akan menghindar darimu.

·      Akibat sifat hasud yaitu :

1.      Sifat hasud mendapatkan dosa dan akan memakan amal kebaikan

 

قال سيد الحسن رضي الله عنه : الحسد ياءكل الحسنات كما تاءكل النار الحطب. او كما قال

“Hasad (Iri dengki) memakan amal-amal baik seperti melahapnya api terhadap kayu rotan”

2.      Sakit hati terus menerus

3.      Menentang kepastian Allah Swt

Agenda yang terakhir yaitu penutup dan do’a yang disampaikan langsung oleh KH. Muh Uways Ali Hisyam.

Serentetan acara kegiatan halal bihalal kali ini telah sukses diadakan semoga kegiatan ini terus terlaksana dengan baik setiap tahunnya.

FOTO DOKUMENTASI 











14 April 2024

Orda IKSADI kembali adakan kegiatan tahunan dalam rangka Haul Masyayikh PP ASWAJ Ambunten Sumenep

IKSADI_ Ikatan Santri dan Alumni Ahlussunnah Waljamaah Sapudi (IKSADI) kembali mengadakan kegiatan pengajian umum dalam rangka haul masyayikh Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu 13 April 2024 M/05 Syawal 1445 H yang bertempat di Masjid Nurul Faidh Desa Tanah Merah Kecamatan Nonggunong Sapudi.

Hadir ditengah-tengah ratusan masyarakat Sapudi segenap keluarga besar Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep yaitu KH. Muh Unais Ali Hisyam, Nyai Hj. Shofiyah Zubaidi dan Ning Khodijatal Fayha.

Pada pukul 19.30 WIB acara dimulai yang di buka oleh Majlis Sholawat Al-Bayjuri (Tamba agung) dan dilanjutkan oleh saudara Ainur Rovik dan Awwibi Fatir sebagai Master Of Ceremony, kemudian K.Tajud sebagai pembuka acara, Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an Saudara Syaiful Bahri, dilanjutkan Haul Masyayikh PP ASWAJ yaitu pembacaan tahlil bersama yang dipimpin langsung oleh Habib Alwi (Sapudi), acara yang selanjutnya sambutan oleh ketua panitia saudara Ahmad Mujtabah, Sholawat Nabi oleh Majlis Sholawat Al-Bayjuri.

Tak terlepas dari agenda acara tersebut Orda IKSADI juga mengadakan santunan kepada anak yatim, dan tak lupa kepala desa juga masyarakat yang hadir yang berkenan ikut serta berperan untuk memberikan santunan tsb. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian hadiyah lomba yang diselenggarakan oleh Orda IKSADI yaitu antara lain lomba tartilul qur’an (umum), lomba surah-surah pendek (khusus lokal) serta pemberian cendera mata kepada kepala desa dan pemberian tanda terima kasih kepada ketua panitia lokal, ketua takmir masjid, dan ketua JALSAH Sapudi.

Memasuki inti acara yaitu Mau’idzoh Hasanah yang disampaikan langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep yaitu KH. Muh Unais Ali Hisyam, berikut ini penulis mencatat beberapa penjelasan yang beliau dawuhkan antara lain :

من علا مات الاعتماد على العمل نقصان الرجاء عند وجود الزلل

“Sebagian dari tanda bersandar kepada amal ialah kurangnya harapan ketika adanya kesalahan”

قال سيد الحسن رضي الله عنه : الحسد ياءكل الحسنات كما تاءكل النار الحطب. او كما قال

“Hasad (Iri dengki) memakan amal-amal baik seperti melahapnya api terhadap kayu rotan”

معصية تورث ذلا واستصغارا خير من طاعة تورث عزا واستكبارا. او كما قال

“Maksiat yang menjadikan diri paling hina dan tidak punya apa-apa lebih baik dari pada ketaatan yang menjadikan diri merasa paling baik dan sombong”

العجب النظر الى غيره بنظرة الاءستحقار. اوو كما قال

“Ujub ialah memandang orang lain dengan pandangan hina”

اهل اليل في ليلهم الذ لذة من اهل اللعب في لعبهم

“Seseorang yang telah mengahlikan bangun malam, lebih sedap dari pada ahli senda gurau dalam gurauannya”

رغم انف رجل دخل عليه رمضان ثم يخرج فلم يغفرعنه. اوكما قال

“Rugi seseorang yang mendapati ramadhan kemudian keluar dari bulan ramadhan dia tidak mendapatkan ampunan Allah Swt”

Beliau juga menceritakan tentang kisah tukang roti dan Imam Ahmad bin Hanbal yang bisa ditarik kesimpulannya bahwa “Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah Swt sudah ikut serta di dalamnya”.

Acara tersebut diakhiri dengan pembacaan do’a yang di bacakan oleh KH. Muh Unais Ali Hisyam.


FOTO DOKUMENTASI