28 Maret 2024

Malam Nuzulul Qur'an dan Perpisahan PP ASWAJ Ambunten Sumenep

 

AswajNews_ Nuzulul Qur’an adalah momentum diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw dan merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah peradaban islam. Dalam peristiwa tersebut seluruh umat islam diharapkan dapat mempelajari, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam yang terkandung didalam Al-Qur’an.

Rabu 27/03/2024 di Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep mengadakan peringatan malam nuzulul qur’an sekaligus perpisahan atau penutupan kegiatan pesantren yang diselenggarakan di depan Mushallah PP Awaj.

Acara pada malam hari ini dibuka oleh Tim Banjari Putra, Holilatul Latifah sebagai Master Of Ceremony kemudian dilanjut dengan pembacaan lantunan ayat suci Al-qur'an oleh Nadia, acara yang ketiga shalawat nabi yang dipimpin oleh Abullaits Febrianto kemudian sambutan oleh Muh Dlaifil Akbar selaku panitia acara.

Memasuki inti acara yaitu mauidzoh hasanah oleh pengasuh PP ASWAJ Ambunten Sumenep, dalam penyampaian dawuhnya KH. Muh Unais Ali Hisyam menjelaskan mengenai malam nuzulul qur’an.

         “ Pada tanggal 17 Ramadhan Rasulullah Saw pertama kali menerima wahyu dan diangkat menjadi rasul, firman Allah Swt :

انّا انزلنه في ليلة القدر

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Qur’an) ini pada malam Lailatul Qadar” (Qs. Al-Qadr Ayat 1)

Al-qur’an diturunkan kurang lebih 22 tahun secara berangsur-angsur, sedangkan keistimewaan malam lailatul qadar juga disebutkan dalam Qs. Al-Qadr Ayat 3 yang berbunyi :

ليلة القدر خير من الف شهر

“Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan”

Pada Malam lailatul qadar pahalanya tidak bisa dibandingkan karena pada malam itu bumi terasa sempit karena dipenuhi oleh para malaikat.

Beliau juga menceritakan kisah salah satu sahabat nabi yang memiliki budak yang mengatakan bahwa ia menemukan 1 malam pada bulan ramadhan bahwa air laut tidak asin, hal itu menjadi pertanda (fakta) bahwa malam itu termasuk malam lailatul qadar.

“Seseorang yang melakukan kemaksiatan dalam posisi sadar bahwa ia sedang dilihat oleh Allah Swt maka, su’ul adzabnya lebih parah dari orang yang melakukan kemaksiatan namun ia tidak sadar sedang dilihat oleh Allah Swt”

“Seseorang yang melaksanakan shalat tarawih walaupun hanya satu kali maka, ia akan bertemu dengan malam lailatul qadar”

Jangan menyepelekan dosa kecil karena dosa besar berawal dari dosa kecil begitu juga dengan kebaikan, seperti contoh kebaikan kecil yang dilakukan oleh Imam Ghazali, setelah beliau wafat seseorang bermimpi didatangi oleh beliau dan beliau berkata “Dosaku diampuni oleh allah Swt bukan karena karangan kitabku akan tetapi saat aku hendak mengkarang kitab seekor lalat hinggap ditintaku dan meminumnya, aku membiarkannya hingga lalat itu kenyang” dan beliau juga menceritakan kisah seorang wanita pelacur yang dosanya juga diampuni oleh Allah Swt dengan sebab memberi minum seekor anjing yang kehausan dengan menggunakan sepatunya.

“Jika seseorang memiliki sifat belas kasihan kepada makhluk Allah Swt maka, saat itu Allah Swt juga berbelas kasih kepada orang tersebut”.

Foto Dokumentasi











Pewarta : Tim Media_AswajOfficial

0 Komentar:

Posting Komentar