28 Desember 2023

PENYESALAN SEORANG AYAH

Oleh : Sarirotul Kutsiyah*

        Malam sudah petang kulihat seseorang yang masih menangis di kamar temanku, ku dekati orang itu dan ternyata Leni teman dekatku. Dia adalah teman sekosanku, ku hampiri Leni dan bertanya apa yang sedang terjadi pada dirinya.

“Leni ada apa?, kenapa kamu menangis?”. Tanya Vera teman dekatnya

“Gak apa-apa kok aku baik-baik saja”. Jawab Leni sambil menangis dan menundukkan kepala

“Cepat cerita apa yang sedang terjadi, ada apa dengan dirimu?”.tanya Vera sambil mengusap air mata yang keluar dari mata Leni

”Mamaku meninggal diluar negeri, setelah mama bekerja buat aku disana, dan semenjak mama meninggal ayah berubah ayah tidak pernah ngasih kabar lagi dan tidak peduli lagi sama aku”. Sahut Leni sambil menundukkan kepala dan meneteskan air mata.

“Ya…… sudah sabar jangan menangis lagi kan ada aku disini, kalau ada apa-apa bilang saja aku selalu ada buat kamu kok”. Sahut Vera sambil tersenyum

“Makasih ya Vera kamu memang teman terbaikku”. sahut Leni dan membalas senyuman dari Vera.

***

        Beberapa minggu kemudian, Leni sudah tidak seperti biasanya Leni berubah Leni tidak pernah tersenyum maupun bahagia sedikitpun dan Leni sering menyendiri dikamarnya, entah ada apa dengannya.

        Matahari pagi pun bersinar, Vera sudah menyiapkan makanan buat sarapan pagi bersama Leni, tapi Vera tidak pernah melihat Leni dari tadi.

“Leni……… Leni….”. teriakan Vera memanggil Leni untuk sarapan pagi. Ternyata Leni tidak menjawab, ketika aku samperin ke kamarnya dan ternya dia sedang tidur.

“Ya Allah Leni kok masih tidur? ayo bangun kita sarapan pagi”. Setelah ku bangunin berkali kali ternyata Leni tetap tidak bergerak, kudekati dia setelah ku lihat detak jantungnya “ Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Leni”. Teariakku ternyata Leni sudah tidak benyawa, Leni meninggal dunia.

“Leni bangun… aku sudah tidak punya siapa-siapa disini, jangan tinggalin aku Leni”. Ucap Vera sambil menangis.

         Kemudian waktu terus berjalan, proses pemakaman Leni oleh warga setempat tapi Vera tidak ikut ke pemakaman Leni karana tak sanggup melihat teman dekatnya sudah pergi ,Vera hanya menangis dikamar Leni sambil memegang foto Leni. Beberapa saat Vera melihat sesuatu dibawah buku dan tenyata ada kertas putih yang terlipat kemudian mulai ku buka kertas itu kata demi kata kuterhanyut dalam bayangan Leni

                      From : Leni

                      To      : Ayah

       Ayah maafkan Leni yang selama ini memang sengaja menyembunyikan penyakit ini pada ayah karna leni tidak mau ayah kepikiran tentang penyakit leni dan kata dokter penyakit tumor ini tidak bisa disembuhkan kok. Leni tidak ingin merepotkan ayah dan bikin ayah kepikiran sama Leni, Leni hanya ingin kasih sayang dan perhatian lebih dari ayah tapi ayah sekarang sudah berubah semenjak mama meninggal, ayah tidak pernah peduli lagi sama Leni dan sudah tidak sayang lagi sama Leni.  

Maafkan Leni ayah ……meskipun ayah tidak peduli, Leni tetap sayang ayah

                                                                                                                  SALAM LENI

      Setelah Vera sudah membaca kertas putih itu, Vera cepat-cepat meberitahu tentang apa yang sudah terjadi pada Leni dan mengirim foto surat yang Leni tulis pada ayahnya. seiring berjalannya waktu setelah sayah Leni tahu apa yang sebenarnya terjadi dan sudah membaca surat yang Vera kirim kepada ayah Leni. Ayah leni menangis dan menyesal akan apa yang telah ia perbuat.

       “Maafkan ayah ya nak, ayah sudah gagal menjadi sosok ayah yang bertanggung jawab, ayah tidak bisa membahagiakan dirimu dan maafkan ayah yang selalu menyakiti dirimu nak ayah sadar bahwa ayah mempunyai putri cantik dan kuat seperti dirimu. MAAFKAN AYAH YA NAK !!!!!!!!”. 

 

 *Siswa Kelas IX MTs Aswaj

0 Komentar:

Posting Komentar